Rabu, 23 September 2015

ALLAH TRITUNGGAL DAN KONSELING





Meskipun manusia yang menjalankan konseling bukan berarti tidak akan melibatkan apapun. Ketritunggalan Allah merupakan satu keutuhan dalam kehidupan orang Kristen. Jadi pada saat melakukan pelayanan konseling tidak bisa mengatakan bahwa cukup kita hanya mengundang Allah untuk menolong dalam pelayanan ini sementara mengabaikan Yesus Kristus dan peranan Roh Kudus. Memang tidak ada ayat khusus yang menyebut istilah tritunggal, namun Tuhan Yesus ketika hendak meninggalkan dunia ini, ia memberi perintah kepada murid-muridnya untuk pergi membabtis/memuridkan bangsa ke dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (bdk. Mat 28:19) jadi itu artinya saat melakukan pelayanan kita tidak bisa mengabaikan peranan dari ketritunggalan Allah. Justru sebuah satu kesatuan yang utuh dan sempurna.
Pada saat melakukan pelayanan konseling fokus utamanya adalah Tuhan. Akan tetapi Tuhan yang dimaksud adalah Tuhan yang dalamnya ada Bapa Anak dan Roh Kudus. Mungkin masih membingungkan bagi sebagian orang tapi dapat dipahami bahwa Bapa sebagai pencipta juga kuasa dalam menangani situasi yang dihadapi anak-anak-Nya. Bapa sebagai sumber atau jawaban dari apa yang dibutuhkan orang-orang yang bermasalah. Sedangkan kristus adalah sebagai penghubung, dalam arti bahwa karena hubungan Allah dengan manusia sudah dipatahkan oleh dosa maka hubungan yang telah rusak itu perlu disambungkan kembali dan jalan yang dapat ditempuh hanya melalui pengorbanan Yesus Kristus. Seseorang yang ingin masalahnya dituntaskan tidak akan berbuahkan apa-apa jika dosa-dosanya belum dibereskan di hadapan Tuhan, ia perlu ada kesadaran akan kesalahan atau dosanya dan mereka dapat dibantu untuk berjumpa dengan Kristus yang hanya dengan kuasa-Nya mereka bisa diselamatkan dan dipulihkan. Peran Roh Kuduspun tidak kalah penting, karena penghiburan dapat terjadi karena adanya Roh Kudus yang berkarya di dalam setiap pribadi yang sedang bermasalah. Roh Kudus yang akan memberi mereka pengertian akan setiap masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Roh Kudus yang akan menolong mereka untuk semakin mengenal pribadi Allah dan apa yang dilakukannya. Selanjutnya bahwa dengan pimpinan Roh Kudus seseorang akan melihat Tuhan Yesus hadir dalam kehidupan mereka sehingga mereka juga dengan rendah hati datang menyerahkan seluruh kehidupan mereka kepada Kristus.
Seperti yang saya sampaikan dalam materi pertama bahwa Pelayanan konseling terkait erat dengan pengalaman dan keyakinan akan Tuhan. Bahkan John F. MacArthur, JR. dan Waine A. Mack mengatakan bahwa ‘Tuhan adalah pusat konseling’, artinya Tuhan mahakuasa, aktif, bersabda, rahimi, memerintah, berkuasa. Allah dan penyelamat, Yesus Kristus, adalah fokus utama konseling dan merupakan contoh konselor yang hebat. Firman Tuhan dan Roh Kudus adalah dasar dari semua perubahan hidup yang penting dan kekal.[1]
Ada banyak hal yang dapat kita jumpai dalam Alkitab tentang Allah yang berperan sebagai konselor. Tuhan Allah adalah pencipta alam semesta. Itu berarti seluruh alam beserta isinya adalah milik Tuhan, termasuk manusia. Bahkan manusia bukan hanya sekadar milik, tetapi amat dikasihi-Nya dengan kasih yang kekal. “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu” (Yer 31:3).[2]  Dan Tuhan Yesus, Penasihat yang Ajaib, juga telah memberikan prinsip-prinsip konseling yang patut diteladani. Bahwa Ia juga lebih banyak melakukan pelayanan konseling kepada orang-orang yang dijumpai-Nya. Kepada perempuan Samaria pada jam 12 siang di sumur, bahwa Ia tidak hanya menawarkan Air Hidup yang akan memberikan kehidupan kepada perempuan itu namun juga menolong perempuan itu untuk menyadari dosa seksnya supaya perempuan itu menjadikan hidupnya bukan hamba atau budak dari seks yang suka main laki-laki tapi dirinya adalah milik Tuhan yang akan dipakai memuliakan Tuhan. Yesus menolong anak-anak-Nya  yang mengalami kebingungan, seperti dua murid yang melakukan perjalanan ke Emaus. Dan masih banyak lagi yang Tuhan Yesus lakukan dalam hal masalah hati.
Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran Dia juga berperan memberi penghiburan kepada hati yang susah, penat dan rapuh oleh setiap pribadi yang bermasalah. Meskipun tidak terlihat oleh mata dapat dirasakan bahwa Roh Kudus itu sungguh-sungguh ada dan bekerja. Ketika seseorang mengampul keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya maka pada saat itu jugalah Roh Kudus hadir mendiami mereka dan terus-menerus bekerja. Hanya yang menjadi masalah bahwa banyak orang yang tanpa menyadari sedang mematikan peran Roh Kudus di dalam kehidupan mereka, yakni mereka terus dengan keras hati melawan Tuhan dan selalu melawan teguran dari Roh Kudus saat melakukan pelanggaran, sehingga lambat-laun peran Roh Kudus semakin mengecil dan sampai menghilang.
Di dalam pelayanan konseling peranan dari Ketritunggalan Allah tetap ditekankan supaya konseli tidak mempeta-petakan tentang peranan Allah, peranan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah punya peran penting dalam pemulihan seorang konseli, Allah yang berdaulat atas semerta ini maka dia akan berdaulat atas masalah yang menimpa mereka, dengan kata lain sebesar apapun masalah yang sedang mereka alami Allah yang lebih besar dari masalah itu akan membereskannya juga. Kemudian tentang Yesus Kristus penting juga diperkenalkan kepada konseli karena Yesus dalam ketaatan-Nya sampai mati di kayu salib Ia membereskan perkara dosa yang tidak ada cara lain yang bisa dipakai untuk menyelesaikan (*hanya dengan tubuh dan darah-Nya) jadi kalau perkara dosa seperti itu Yesus dapat melakukan maka tidak menutup kemungkinan masalah yang dialami anak-anak-Nya akan terselesaikan dengan baik. Seseorang hanya bisa menjangkau Allah dengan membawa masalah-masalahnya hanya melalui Yesus Kristus karena hanya Dialah yang menjadi penghubung  antara Allah dengan manusia dan tidak ada jalan lain.
Bagi para konselor, Roh kuduslah (sumber) yang memberikan kita kuasa, kekuatan, kemauan, dan bijaksana dalam menolong, menghibur dan menguatkan mereka yang sedang tidak berdaya. Roh Kuduslah yang membantu kita berempati dengan benar. Bagi konseli, Roh Kuduslah yang mampu menyadarkan mereka dari dosa dan kesalahannya. Roh kuduslah yang mampu mengubah hati dan karakter mereka menuju perubahan hidup yang lebih baik. Roh kudus juga yang membantu kita mengingatkan, mengolah, dan menerjemahkan firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien kita untuk menyampaikannya pada waktu yang tepat, dan dengan bahasa yang dimengerti klien.[3]
Ketritunggalan Allah tidak hanya ditekankan kepada konseli tetapi kepada konselor karena mereka juga harus menyadari siapa Allah yang mereka layani dan mereka belajar untuk tunduk dan sepenuhnya mengandalkan Dia. Bahwa tanpa kuasa dan hikmat dari pada Allah tidak mungkin pelayanan itu dapat berjalan dengan baik dan berhasil. Seorang konselor terus menyadari akan hal itu supaya tidak mengandalkan diri atau almamater yang dimiliki tetapi lebih kepada Tuhan yang sudah mengutusnya.


[1] John F. MacArthur, JR. Waine A. Mack, Pengantar Konseling Alkitabiah, (Malang: Gandum Mas, 2002), hlm. 82.
[2] Tulus Tu’u, Dasar-dasar Konseling Pastoral, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007), hlm. 10
[3] Hhtp://c3i.sabda.org/peran_roh_kudus-….

1 komentar: